Saturday, June 20, 2020


UPACARA ADAT MAKAN BARU (ALA BALOE)




Upacara Adat Makan Baru padi ( ALA BALOE) secara rutin dilakukan setiap tahun sekitar bulan juni atau juli di kampung Bangpalola, Desa Bangpalola, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten  Alor, Proviinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung Bangpalola  disebut sebagai kampung pemali/keramat jadi jika upacara Adat  ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi musibah bagi masyarakat budaya setempat.


Upacara Adat Ritual Makan Baru Padi atau yang disebut dalam bahasa daerah ALA BALOE dilaksanakan setelah panen setiap tahun dengan tujuan :

1.      Mensyukuri rejeki hasil panen padi yang telah diberikan TUHAN kepada masyarakat Adat Bangpalola.

1.      Menghalalkan bagi 5 orang tua perempuan dari 5 suku (suku Afen Lelang, Lamuil Lelang, Marang Lelang, Kafin Lelang dan Mor Lelang)di Bangpalola untuk makan nasi beras baru dalam satu musim tanam pada setiap tahun.

1.      Mengingat dan mengenang kembali jasa-jasa para leluhur yang telah meninggal dunia.

1.      Memupuk persatuan dan kesatuan dalam sesama rumpun keluarga suku-suku di kampung Bangpalola khususnya dan umumnya keluarga yang tergabung di wilayah Kecamatan ABAL 10, 3, 7.

1.      Memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas sesama manusia sejak dari leluhur nenek moyang.



Setelah semua rangkaian ritual acara makan baru padi ( ALA BALOE) maka diakhiri dengan tarian masa lego-lego sebagai tanda sukacita bersama karena semua telah selesai dengan baik.

Semoga bermanfaat....



Friday, April 10, 2020


    Kepa island is located in Alor regency, East Nusa Tenggara, Indonesia. Alor island itselft can be reached by a flight of about 45 minutes from El Tari Kupang Airport, the capital of East Nusa Tenggara to Kalabahi, the capital of Alor island. from Mali Kalabahi Alor Airport you still need to continue the journey for about an hour with two or four wheeled vehicles to get to the small Alor crossing port then continue the trip to Kepa island by motorboat for about 10 to 15 minutes with the cost of going home Rp.50.000 per grub but only Rp.10.000.

    Kepa island is an attraction for itself because it has a beauty that is still very original or virgin, dark blue sea, light blue green and exotic rock formations so that you can clearly see the marine biota conducting a marriage, if you want to settle for unlimited snorkeling here is the place. the cost of snorkeling rental is quite affordable, around Rp.50.000 per person, while diving equipment costs quite expensive around Rp.200.000 per person but at a price that is not comparable to the satisfaction of seaing  the beautiful sea surface and a lot of various types of fish in waiting for your arrival to play together.


    In addition, Kepa island also has an endless stretch of white sand, besides that there are also huts mede of bamboo designed like a typical village Alor build on a cliff on the beach with a number of 5 pieces that can accommdate tens tohundreds of people at a rate Rp.500.000 per night so for those who want to stay a few days on Kepa island can book a cottage the day before because every day there must be guests staying.


    In addition island, there are also many island stretching across, including crocodile island and ternate island, which are so beautiful to pamper youe eyes, so you can sit on the shoreline and then relax and feel the sound of the wind and the waves dancing while waiting for the arrival of the sunset before the night is able to hipnotize taste and intention and pervading every twilight words that become a loyal friend in each of your precious trips.








Let's friends vacation to Kepa island and enjoy the natural beauty😆












Thursday, January 16, 2020



MOLUGARA  BEACH




    Begitu banyak tempat wisata yang kita jumpai di Kabupaten Alor terkhususnya di Kecamatam alor Barat Laut (ABAL), disini ada banyak tempat wisata yaitu Bukit Hulnani, Pulau Kepa, Pantai Sebanjar, Mangrove Aimoli dan Kolam Bidadari yang tak asing lagi bagi kita namun teman-teman saat ini telah ada tempat wisata baru yaitu "MOLUGARA BEACH" yang terletak di Desa Alor Besar tepat sebelum Pantai Sebanjar, dari pusat kota Kalabahi ke "MOLUGARA BEACH" memakan waktu sekitar 1 jam lebih menyangkut perjalanan yang belum terurus sampai sekarang dengan menggunakan kenderaan beroda dua maupun empat. untuk pembayaran karcis masuk hanya Rp. 5000 (Roda dua) dan Rp. 10.000 (Roda empat) menyediakan tempat parkir yang luas.

Tempat Parkir kenderaan
























disamping itu sebuah kantin kecil sederhana yang mampu membuat nyaman para perngunjung dengan kesederhanaannya menyiapkan kopi hangat (Rp.5000) per gelas serta mie rebus biasa dan spesial dengan harga masing-masing Rp. 5000 - Rp. 10.000 per mangkuk jadi saat tiba disini kita bisa memesannya dan menikmatinya di bawah lopo tepat dibibir pantai sambil menyaksikan redupnya sang surya dari ujung barat kota Kalabahi yang biasa disebut senja teman setia perjalanan kita.

Kantin


MOLUGARA BEACH juga memiliki area yang luas dan menyediakan spot foto yang bervariasi mulai dari lopo dan ada tempat bebentuk sarang burung serta masih banyak lagi spot foto yang unik beserta tulisan-tulisan menarik lainya yang dijamin memotivasi para pengunjung saat berada di tempat ini pastinya tidak akan merasa cepat bosan. pada malam hari sangat bagus karena lampu disekitaran kantin akan memancarkan sinarnya dengan berbagai macam warna ada merah, biru,kuning dan hijau serta warna lainya yang membuat hasil foto sangat keren jadi yang belum datang kesini isilah akhir pekan  anda dengan mengabadikan momen bersama pacar dan keluarga.                                                 


Saran dari penulis kalau bisa pemerintah segera memperbaiki jalan sehingga wisatawan dengan cepat mengunjungi tempat wisata di Kecamatan ABAL karena parcuma jika kita memiliki tempat yang indah namun akses jalan tidak mendukung.......

#semoga Bermanfaat










Thursday, January 9, 2020



PULAU   KEPA 


        

             Pulau Kepa terletak di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Alor sendiri bisa ditempuh dengan penerbangan sekitar 45 menit dari bandara El Tari Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur ke Kalabahi ibu kota Pulau Alor. dari bandara Mali Kalabahi Alor anda masih perlu melanjutkan perjalanan sekitar satu jam lebih dengan kenderaan beroda dua maupun empat untuk sampai ke pelabuhan penyebrangan Alor kecil lalu melanjutkan perjalanan ke Pulau Kepa dengan menggunakan Perahu motor sekitar 10 sampai 15 menit dengan biaya pergi pulang Rp. 50.000 per grub tapi kalau sendiri saja Rp. 10.000.,.


Pulau Kepa menjadi daya tarik sendiri karena memiliki kecantikan yang masih sangat asli atau perawan, lautan biru tua, biru muda kehijauan dan formasi batu karang nan eksotis sehingga anda dapat melihat dengan jelas biota laut melakukan perkawinan😅, kalau anda ingin puas snorkeling tanpa batas disinilah tempatnya. biaya sewa snorkeling lumayan terjangkau kurang lebih sekitar Rp. 50.000 per orang, sementara untuk peralatan diving harganya lumayan mahal sekitar Rp. 200.000 per orang tapi dengan harga itu tidak sebanding dengan kepuasaan melihat permukaan laut yang indah dan banyak sekali beragam jenis ikan didalam yang sedang menunggu kedatangan anda untuk bermain bersama.


Selain kejernihan laut, Pulau Kepa juga memiliki hamparan pasir putih yang memanjang tak berujung, disamping itu ada juga pondok-pondok berbahan bambu didesain seperti perkampungan khas Alor dibangun di atas tebing di pinggir pantai dengan jumlah 5 buah yang mampu menampung puluhan sampai ratusan orang dengan tarif  Rp. 500.000 per malam jadi untuk yang mau menetap beberapa hari di Pulau kepa bisa memesan pondok sehari sebelumnya karena setiap hari pasti ada saja tamu yang menginap.




Selain Pulau Kepa ada juga Banyak Pulau yang membentang luas diantaranya adalah Pulau Buaya dan Pulau Ternate yang begitu indah memanjakan mata, jadi anda bisa duduk di bibir pantai berdiam diri santai kemudian rasakan desiran suara angin serta tarian ombak sambil menunggu kedatangan sunset menjelang malam yang mampu menghipnotis rasa dan karsa serta meresapi tiap kata-kata senja yang menjadi teman setia dalam tiap perjalanan berharga anda...





Ingaattttttttt : 

 walaupun jejak kaki kita di pasir pantai Pulau Kepa hilang tapi kenangan antara kita disana akan tetap hidup........



# kaka itam









Monday, January 6, 2020

MUSEUM SERIBU MOKO   

seperti biasa pasti banyak yang bertanya kenapa namanya harus Museum 1000 Moko ??
 jawabannya ada dibawah 😆

MOKO  : Mewakili Orang Alor dengan kekayaan budayanya 

1000       : Menunjukan suatu kondisi banyak, beraneka ragam dan harapan.

Museum Daerah 1000 Moko berdiri pada tahun 2003 dan diresmikan pada tanggal 4 mei 2004 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Piet Alexander Tallo, SH. Di Kalabahi dengan tujuan untuk menyelamatkan warisan budaya daerah dan menjadi tempat bagi masyarakat umum menyaksikan, mengagumi dan mempelajari kebudayaan daerahnya sendiri.

Museum seribu moko ini menyimpan beberapa peninggalan prasejarah antara lain adalah sebagai berikut : 


1.  MOKO 

Terdapat begitu banyak moko yang berada di Museum Daerah Seribu Moko diantaranya ada 2 jenis moko berkelas dengan bahan perunggu Malai Tanah Tangan Panjang dalam bahasa Abui (Nuh Mate) itikira Hatang Lohi sedangkan dalam bahasa kabola ( Nuh Atinang) diberi nama Malai Sai Paha Atang Lou, dan yang kedua Moko Pung Kuang  Boling 5 Anak Panah digunakan sebagai mas kawin dan sebagai alat musik dalam upacara adat dan masih banyak lagi Moko dengan berbagai macam variasi dan kelas yang tersimpan disini,  yang uniknya lagi anda dapat menemukan satu-satunya moko yang paling besar biasa orang Alor menyebutnya dengan Moko Nekara bertipe Heger I, yang ditemukan Simon J Oil Balol berdasarkan petunjuk mimpi di Desa Alaang, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor pada tanggal 20 Agustus 1972.



Foto penulis dan pegawai museum disamping moko



2. KERAMIK DAN GERABAH

Museum Daerah Seribu Moko memiliki koleksi keramik dari Cina dan Vietnam. keramik ini masuk melalui perdagangan. selain itu gerabah lokal dibuat oleh masyarakat Alor untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan perdagangan antar desa.



3. TENUNAN

Seperti di daerah lainnya di Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Kabupaten Alor banyak memiliki keanekaragaman motif dan tenunan. pada umumnya motif tenunan di Kabupaten Alor berkembang setelah masuknya para pedagang cina dengan kain-kain sutera dan bahan pewarna, pedagang india dengan tenunan kain patola dan pengaruh-pengaruh lain dari eropa. Gelombang pengaruh yang berikut dibawah oleh pelaut-pelaut Bugis Makasar dan Jawa sehingga Karya cipta lokal bercampur dengan unsur-unsur luar menghasilkan keanekaragaman motif tenunan Alor seperti Gebitir Keti (Mei Geweng) adalah sarung pinggir bunga dari Kolana (Alor Timur), Kafeti Muti kain sarung 4 lirang bermuti dari pantar, motif kura-kura dari pulau pura ( ternate), motif ular naga dari Alor Kecil dan masih banyak lagi berbagai macam motif yang akan kita temui di Alor.

untuk lebih jelasnya anda dapat mengunjungi Museum Seribu Moko di jalan diponegoro, Kalabahi - Alor Nusa Tenggara Timur untuk melihat langsung beragam jenis moko serta kekayaan budaya Alor lainnya.





#SEMOGA BERMANFAAT 😆😆